Gebyar Seni dan Budaya di Penjaringan Jadi Ruang Kreatif Pemuda, DPRD DKI Dorong Seni untuk Cegah Tawuran dan Narkoba
- Redaksi
- Sabtu, 13 Desember 2025 13:33
- 38 Lihat
- Seni dan Budaya
Jakarta Utara, Media Budaya Indonesia.Com -Riuh musik, parade seni, dan antusiasme anak muda mewarnai pelaksanaan Gebyar Penjaringan di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Kegiatan yang diinisiasi Karang Taruna bersama Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) ini menjadi ruang ekspresi kreatif sekaligus upaya konkret menjauhkan generasi muda dari tawuran dan penyalahgunaan narkoba, Sabtu (13/12/2025).
Anggota DPRD DKI Jakarta, H. Tri Waluyo, S.H., yang hadir langsung di tengah kegiatan, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat kolaborasi pemuda Penjaringan. Menurutnya, kreativitas adalah kunci utama dalam membangun karakter generasi muda sekaligus menjaga stabilitas sosial di lingkungan masyarakat.
“Anak-anak muda ini butuh ruang. Ketika mereka diberi wadah yang positif, energi mereka tersalurkan dengan baik dan tidak lagi terseret pada tawuran atau narkoba,” ujar Tri Waluyo.
Ia menegaskan komitmennya untuk mendorong Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) agar menyediakan ruang khusus bagi kegiatan seni dan budaya di Penjaringan, sehingga aktivitas kreatif pemuda dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Kegiatan seperti Gebyar Penjaringan ini jangan berhenti di sini. Harus ada kesinambungan, dan pemerintah daerah harus hadir mendukungnya,” tambahnya.
Gebyar Penjaringan sendiri menjadi agenda perdana yang memadukan karnaval, pentas seni, dan aktivitas kepemudaan. Ketua Panitia, Reka, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi sosial pemuda, khususnya potensi konflik dan penyimpangan perilaku di lingkungan Penjaringan.
“Sebelumnya kami juga menggelar kegiatan boxing sebagai upaya antisipasi tawuran. Kali ini kami kemas lebih luas melalui karnaval dan pentas seni, supaya semua anak muda bisa terlibat tanpa sekat,” ujar Reka.
Menurutnya, kolaborasi antara Karang Taruna dan LMK menjadi bukti bahwa pencegahan tawuran dan narkoba tidak selalu harus dilakukan dengan pendekatan represif, melainkan melalui pendekatan kreatif dan partisipatif.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPRD DKI Jakarta, menjadi suntikan semangat bagi panitia dan pemuda Penjaringan untuk menjadikan Gebyar Penjaringan sebagai agenda rutin tahunan.
Menutup rangkaian kegiatan, Tri Waluyo menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda Penjaringan agar terus mengembangkan potensi diri dan menjauhi perilaku negatif.
“Bangun prestasi, perkuat kreativitas, dan jaga lingkungan kita bersama. Masa depan Penjaringan ada di tangan anak-anak mudanya,” pungkasnya.
(NK)